Daerah

Andi Harun Tegaskan Santri Penjaga Nilai dan Peradaban

POJOKNEGERI.COM –  Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini kembali menjadi momentum penuh makna bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Samarinda. Setiap tanggal 22 Oktober, kita di ajak menengok kembali kemerdekaan. Dan membangun negeri dengan semangat keikhlasan serta jihad ilmu.

Andi Harun menghadiri acara Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Ponpes Al Falah Samarinda Cabang Ke XIV Lirboyo Kediri Jl. Wanyi No.4 Sempaja Utara, pada Rabu (22/10/2025).

Bagi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Hari Santri bukan sekadar seremoni tahunan. Ia menyebutnya sebagai momen untuk meneguhkan kembali nilai-nilai perjuangan yang di wariskan para ulama.

“Kita sangat bersyukur karena setiap tahun kita bisa dengan lancar dan penuh sukacita memperingati Hari Santri,” ujar Andi Harun.

Ia menegaskan, semangat Resolusi Jihad yang di keluarkan KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa.

“Peristiwa 10 November yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan bermuara dari resolusi jihad pada waktu itu,” jelasnya.

Menurutnya, peran santri dan pesantren tidak hanya berhenti di masa perjuangan fisik melawan penjajahan. Kini menjadi kekuatan moral dan intelektual dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman di era modern.

Tema Hari Santri

Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan tema Hari Santri 2025 adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Andi Harun pun menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang terus mendukung eksistensi pesantren.

“Kita mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang terus memberikan dukungan kepada eksistensi pesantren dan santri di Indonesia. Semoga pesantren selalu eksis dan terus berbakti buat negeri,” ungkapnya

Pernyataan itu sejalan dengan makna Hari Santri 2025 yang mengangkat semangat kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat. Kini tak lagi dipandang sebatas penjaga ilmu agama, tetapi juga sebagai motor penggerak kemajuan di berbagai bidang.

Hari Santri 2025 menjadi pengingat akan keluarnya Resolusi Jihad dari KH Hasyim Asy’ari yang menyerukan umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Panggilan jihad itu bukan hanya dalam arti fisik, melainkan juga perjuangan menegakkan nilai-nilai keadilan, keilmuan, dan kebangsaan.

Bagi masyarakat, kehadiran santri menjadi simbol keseimbangan antara keimanan dan nasionalisme. Dalam dunia yang semakin modern dan kompetitif, nilai-nilai sederhana, kejujuran, serta disiplin yang di ajarkan di pesantren menjadi bekal penting bagi generasi muda.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, juga menyampaikan pesannya dalam momentum Hari Santri kali ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas agar tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga dalam bidang umum.

“Pesannya untuk hari ini, semoga ke depan santri bisa lebih maju lagi, harus menuntut ilmu, bukan hanya yang berkaitan dengan agama, tapi juga ilmu umum,” ujarnya

Ia berharap para santri mampu menjadi generasi yang berdaya saing dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

“Santri itu harus hafal, harus kuat ilmunya, dan kelak bisa menjadi pemimpin yang membawa rahmat bagi sesama,” ungkapnya.

Pesan ini sejalan dengan tantangan era digital saat ini, di harapkan tidak hanya menjaga warisan spiritual, tetapi juga berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Momentum ini juga menjadi refleksi bagi peran pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua yang berkontribusi besar dalam mencerdaskan bangsa. Di Samarinda, berbagai pesantren turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pendidikan, mulai dari program literasi, pelatihan kewirausahaan, hingga kegiatan lingkungan.

(tim redaksi)

Back to top button