"Tujuan saya itu supaya Dody bisa nangkep si Anita, lalu saya bisa usulkan ke Bukittinggi lagi kan gitu," ujar Teddy.
"Nah nanti, rencananya kita buang badan ke Arif semua, biar Dody juga aman. Saya sendiri juga sudah mau dipecat juga enggak apa-apa neng, nanti Dody bisa saya carikan pekerjaan lah bisa sama saya juga bisa," katanya.
Lalu, Teddy mengarahkan Rakhma supaya membujuk suaminya agar mau berganti pengacara dan bergabung bersamanya.
"Kalau sekarang posisinya Dody jadi satu sama Anita lawyer-nya sama, justru akan memberatkan Dody. Mana bisa lawyer enggak dibayar begitu, dibayar oleh negara berapa dia? Jadi pasti ngikutin apa maunya penyidik," kata Teddy.
"Nah kalau jadi satu sama saya, nanti saya bisa meringankan Dody. Dody meringankan saya, Dody juga meringankan dirinya sendiri. Kita buang badan semuanya ke Arif. Gitu ya neng, paham ya," ujarnya.
Dengan suara bergetar dan sedikit ragu, istri Dody lantas meminta maaf karena tidak mengetahui makna kalimat yang dilontarkan jenderal bintang dua itu.
"Maksudnya buang badan, Ama enggak ngerti itu Pak izin," tutur Rakhma terdengar memohon.
"Ya maksudnya, ini barang itu (sabu) punyanya si Arif. Misalkan itu ada barang di Dody dua kilogram, bilang aja punyanya Arif, enggak tahu isinya apa, kayu apa kek kan gitu."
"Nah kalau kita dipisahkan oleh lawyer ini kan susah komunikasi, jadi saling menggigit jadinya. Paham ya neng," kta Teddy kepada Rakhma.
Saat itu, Rakhma hanya menjawab 'iya' dan 'siap' saja tatkala merespon pernyataan Teddy.
"Tapi Dody mau kan ikut lawyer saya?" kata Teddy lagi kepada Rakhma.
"Eee, itu dia Ama pastikan lagi ke Mas Dody, terakhir Ama komunikasi itu, jawabnya 'Jangan bun, nanti jadi sorotan'," kata Rakhma.
"Mas Dody baru jawab gitu ke Ama, waktu itu Ama sampaikan ke Mbak Lena, mbak jawaban bapak, 'Jangan, nanti jadi sorotan kalau satu lawyer'."
"Ama cerita jawaban Mas Dody ke Mbak Lena, karena Ama enggak bisa geser dari sini," kata Rakhma.
Mendengar ketakutan Dody dari pernyataan Rakhma, Teddy lantas meluruskan dan menjelaskan maksudnya itu agar istri Dody bisa mencernanya.
"Nanti walaupun jadi satu, nanti benderanya kita pisah. Kalau dia (Dody) jadi satu sama Anita gimana, kasian mas Dody-nya kan. Kalau dia jadi satu sama Anita, nanti Dody sama saya akhirnya jadi saling menyalahkan," kata Dody.
"Kalau saya bisa pakai cara menghindar, kalau Dody kan gimana? Paham ya neng ya."