Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katol...
POJOKNEGERI.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
Dalam unggahan melalui akun media sosial Instagramnya, @Prabowo, Prabowo menyatakan bahwa dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.
“Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Paus Fransiskus. Dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan,” ujar Prabowo dalam keterangannya.
Paus Fransiskus, lanjut Prabowo, meninggalkan jejak yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia. Kunjungan Sri Paus ke Jakarta pada tahun lalu tidak hanya memberikan kesan mendalam bagi umat Katolik, tetapi juga menyentuh hati seluruh rakyat Indonesia.
"Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberikan kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa pesan Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga keberagaman, yang terwujud dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu), akan terus membekas di hati masyarakat Indonesia.
"Pesan kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada orang miskin dan kepedulian Sri Paus terhadap sesama akan selalu menjadi teladan bagi kita semua. Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika akan selalu membekas di hati," ujarnya.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) atau sehari setelah hari raya Paskah.
Kabar meninggalnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kamerlengo Vatikan, pemegang wewenang administratif Vatikan saat Takhta Suci kosong.
"Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ungkap Farrell dalam pengumuman resminya.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, merupakan Paus pertama dari benua Amerika Selatan dan juga Paus pertama dari ordo Serikat Yesus (Jesuit). Ia dipilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri - suatu peristiwa langka dalam sejarah Gereja Katolik modern.
Dalam pernyataannya, Kardinal Farrell menyoroti warisan spiritual dan kemanusiaan yang ditinggalkan oleh Paus Fransiskus.
"Ia mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan," tutur Farrell.
Paus Fransiskus acap kali menggemakan pesan tentang kasih tanpa syarat, pengampunan, dan solidaritas lintas batas, baik dalam homili, dokumen resmi, maupun kunjungan pastoral ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke daerah konflik, kamp pengungsi, hingga ke wilayah mayoritas non-Katolik.
"Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih ilahi yang tak terbatas dan penuh belas kasih dari Allah Tritunggal," lanjut Farrell dalam pengumumannya.
(*)