"Jadi ada yang menawarkan kepada istri saya, ada pekerjaan di Kamboja dengan gaji yang baik. Sekitar Rp 7-9 juta ditawarkan ke istri saya," ungkapnya.
Adiknya pun kemudian diberangkatkan ke Kamboja. Tanpa pelatihan sama sekali. Sesampai di sana, adik Yanto terkejut akan keadaan kerjanya dan langsung sakit.
"Tiga hari kemudian, selesailah paspor. Adik saya tanpa training segala macam diberangkatkan. Alasannya adik saya tidak mau ikut training, padahal tidak," kata Yanto.
"Diberangkatlah dengan nol pengalaman, saat di sana, terkejutlah dengan keadaan itu, terus dia sakit," lanjutnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa adiknya dipekerjakan selama 16 jam. Kini, dia hanya berharap adiknya bisa dipulangkan ke Indonesia.
"Saya berharap adik saya bisa dijemput. Kami berharap kepada pemerintah terutama, terus Migrant Care sebagai penyambung keluarga kami," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)