POJOKNEGERI.COM - Sikap kritis golongan intelektual kampus jadi sorotan belakangan ini.
Usai menjuluki presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan sebutan The King Lip of Service.
Lalu Wakil Presiden Maruf Amin dengan julukan The King of Silent.
Terbaru Ketua DPR RI Puan Maharani juga kena sorot mahasiswa.
Julukan The Queen of Ghosting disematkan BEM KM UNNES kepada putri kandung Ketum PDIP Megawati.
Usai jadi perbincangan warganet, politisi PDIP turut bereaksi atas julukan yang disematkan kepada Puan Maharani.
Selengkapnya baca berita dalam artikel ini.
Dilansir Tribunnews.com Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang ( BEM KM UNNES) mengkritik Rezim Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan DPR yang diketuai oleh Puan Maharani.
Lewat konten media sosial, BEM KM Unnes menjuluki Ketua DPR Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.
Puan dinilai tak memiliki paradigma kerakyatan selama menjadi Ketua DPR.
Menanggapi hal itu, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menilai kritik kepada pemerintah dan DPR adalah hal yang wajar.
Namun, menurut Masinton kritikan yang dilontarkan BEM UNNES tidak berbasis data yang akurat.
"Kritikan yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa masih terlalu elitis, tidak membumi dan substansi kritik tidak berbasis data yang akurat," kata Masinton saat dihubungi Tribunnews, Rabu (7/7/2021).
Dalam penjelasannya, BEM UNNES menyoroti produk legislasi yang dinilai kontroversi, satu diantaranya mengenai revisi UU KPK.
Masinton menegaskan, pembahasan dan revisi UU KPK tersebut tidak dilakukan pada kepemimpinan Puan Maharani.
"Pembahasan dan pengesahan revisi UU KPK dilakukan pada masa periode DPR RI tahun 2014-2019 saat itu Ketua DPR RI belum Mbak Puan.