2. Kronologi hilangnya nyawa
Seketika saat berhenti, Rendi menyikut wajah Julia yang duduk di samping atau bangku penumpang. Tak berhenti di situ, Rendi selanjutnya melancarkan aksi yang semakin brutal dengan cara meninduh badan korban dan memitingnya menggunakan tangan kanan.
"Pelaku kemudian meraih pisau dapur yang sudah disiapkannya dan menikamkannya di punggung kanan korban sebanyak 2 kali," terangnya.
Terdesak oleh perbuatan Rendi. julia diketahui sempat berusaha melawan dengan menendang. Hal itu dikuatkan dengan retaknya kaca depan mobil yang sudah diamankan polisi sebagai barang bukti.
"Setelah ditusuk kondisi korban lemah. Pelaku juga sempat mengikat leher korban ke sandaran bangku agar terlihat tetap duduk seperti biasa," bebernya.
Setelah melakukan penganiayaan yang membuat Juwanah tak berdaya. Rendi kembali melanjutkan perjalanan, namun bukan ke arah rumah Julia.
Pelaku kala itu justru memacu roda empat menuju arah berlawanan. Tepatnya mengarah ke Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Dan ketika di kawasan Jalan Pangeran Suryanata, pelaku kembali menganiaya korban dengan cara menusukkan pisau ke perut korban sebanyak 1 kali," tutur Eko.
Setelah benar-benar tak lagi berdaya, Rendi kemudian menghentikan laju kendaraan tepat berada di kawasan Jongkang, Kelurahan Loa Lepu, KM 8, Samarinda-Kukar.
3. Perhiasan dijual hingga Rp12 juta
Sebelum membuang tubuh Julia, Rendi pasalnya terlebih dahulu melucuti perhiasan Julia yang belakangan diketahui jual Rendir hingga Rp12 juta pada seorang pedagang jual beli emas di Pasar Pagi Samarinda.
"Korban pada saat dibuang masih dalam kondisi sekarat. Setelah itu pelaku meninggalkannya dan pergi ke arah Tenggarong dan mengisi bahan bakar mobilnya," kata Eko lagi.
Setelah mengisi bahan bakar kendaraan, pria yang bermukim di kawasan Pinang Seribu, Kecamatan Samarinda Utara itu tak langsung pulang. Melainkan ia kembali mendatangi lokasi membuang Julia untuk memastikan kondisi korbannya apakah telah benar-benar tewas atau tidak.