Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari hingga September 2024, nilai impor tersebut mencapai USD 42.483.945 (sekitar 676 miliar rupiah).
Angka itu meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar USD 14.427.432 (sekitar 228 miliar rupiah), dengan kenaikan mencapai 196%.
"Peningkatan impor barang dari Israel ke Indonesia adalah penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan serta upaya diplomasi Indonesia yang selama ini konsisten mendukung perjuangan Palestina dalam forum-forum internasional," Tegas Dimas.
Disampaikan bahwa gerakan masyarakat sipil menyerukan dilakukannya Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap produk-produk Israel di Indonesia juga menuju langkah yang progresif.
Langkah kongkretnya dilakukan dengan mengirim surat ke Kemendag RI pada 19 Juli 2024 sebagai dorongan untuk embargo total produk-produk Israel.
Berikut penerapan sanksi tegas kepada berbagai perusahaan yang masih terlibat dalam perdagangan dengan Israel. Sayangnya, upaya tersebut tidak mendapat tanggapan serius dari Kementerian Perdagangan.
Koalisi menyampaikan data pemantauan Al Jazeera terkait serangan Israel ke Palestina. Dimana jumlah korban jiwa telah mencapai 44.532 orang sejak 7 Oktober 2023.