"Kita harus belajar banyak dari kota-kota lain, Solo misalnya, jumlah kendaraannya 50 persen di bawah Samarinda. Tetapi retribusi parkir dan PAD-nya mencapai Rp 11 miliar per tahun. Itu waktu tahun 2019," ujarnya kepada awak media, Senin (22/11/2021).
Untuk itu, ia meminta agar pola e-parking bisa diterapkan maksimal.
"Karena kalau tunai itu, kebocoran PAD lebih tinggi. Kemudian pembuktiannya juga tidak ada," jelasnya.