"Kemudian, saudara YAR ini dikonfirmasi oleh Wamen EOSH sebagai stafnya. Ini ada beberapa chat di sini ya. 'Mereka berdua aspri saya' ini terkonfirmasi bahwa YAR dan satu lagi asprinya YAM terkonfirmasi dalam chat," ujar Sugeng.
Sugeng melanjutkan peristiwa kedua adalah adanya pemberian uang kembali kepada asisten pribadi Eddie Hiariej. Ia menjelaskan kejadian tersebut terjadi sekitar Agustus 2022 lalu.
"Dalam bentuk mata uang dollar Amerika yang diterima juga oleh asisten pribadi saudara YAR di ruangan YAR diduga atas arahan Wamen EOSH," kata Sugeng.
Uang tersebut, menurut Sugeng, diberikan oleh Helmut Hermawan dalam permasalahan di PT CLM. Ia melanjutkan bantuan yang hendak diajukan adalah soal pengesahan badan hukum PT CLM di Direktorat Jenderal AHU.
"Informasinya pengesahan tersebut muncul. Tetapi kemudian yang terjadi adalah pada tanggal 13 September berdasarkan informasi 2022, pengesahan tersebut di-take down, dihapus," ujar dia.
Pasca-penghapusan tersebut, Sugeng mengatakan muncul susunan direksi baru PT CLM. Ia mengatakan direksi baru tersebut dipimpin seorang pengusaha berinisial ZAS.
"Saudara ZAS dengan HH ini sedang bersengketa kepemilikan saham PT CLM," kata Sugeng.
Peristiwa ketiga, Sugeng mengatakan uang yang diberikan Helmut Hermawan dikembalikan oleh asisten pribadi Eddie Hiariej berinisial YAM. Ia mengatakan pengembalian uang tersebut ditujukan kepada rekening PT CLM senilai Rp 7 miliar.
"Apa artinya? Artinya yang penerimaan tunai Rp 3 M terkonfirmasi dan diakui, karena kan hanya 4 M yang transfer. Tetapi pada tanggal 17 Oktober pukul 14.36 dikirim lagi oleh PT CLM ke rekening bernama YAM aspri juga, aspri juga dari saudara wamen EOSH. Diakui dalam chat-chat ini," ujar dia.
Sementara itu, Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej sudah memberikan respon terkait dengan pelaporan IPW itu.
Dia mengatakan tidak akan menanggapi secara serius aduan IPW kepada KPK. Menurutnya, kasus yang dilaporkan itu adalah persoalan profesional antara IPW dengan asprinya
(redaksi)