“Misalnya kemampuan networking mereka serta kemampuan dalam mengelola segmen bisnis dalam skala tertentu," katanya.
Peran Dunia Pendidikan dalam Pembentukan Karakter
Dengan berbagai pandangan itu, bagaimana kemudian solusi untuk mebangun karakter calon wirausahawan yang kuat, namun juga tetap adaptif dengan dunia kerja?
Menurut Rudy Handoko, hal itu, salah satunya, ditentukan oleh proses yang mereka lalui saat menempuh pendidikan, terutama di tingkat kampus.
“Dunia pendidikan dapat menciptakan karakter pebisnis yang kuat. Di kampus, misalnya, kami menekankan proses dalam membentuk pebisnis atau professional sukses. Tidak ada yang instan karena semua hasil butuh ketekunan,” ujar Rudy.
Ia mencontohkan bagaimana para mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya, sejak semester awal telah mendapatkan eksposur terhadap berbagai macam kompetisi, tekanan yang melatih kesabaran dan konsistensi dalam mencapai tujuan. Mereka bertukar peran dalam kelompok, sekali waktu menjadi ketua, sekali waktu menjadi anggota.
“Anggota kelompok sengaja ditukar secara rutin, agar sesama mereka bisa bekerja sama dengan baik, meski mereka memiliki latar belakang berbeda.” ujarnya.
Banyaknya kompetisi yang mereka ikuti pun melatih karakter mereka sebagai sosok yang terbiasa menang maupun kalah, dan tak mudah menyerah meski harus merangkak lagi dari bawah. “Hal semacam ini penting untuk pembentukan karakter calon pebisnis, maupun karyawan,” kata Rudy.
Pengenalan terhadap berbagai iklim dunia kerja juga terjadi pada para mahasiswa.
Mahasiswa Prasmul, kata Rudy, juga diterjunkan ke dunia nyata, bahkan sejak selepas semester pertama untuk memahami apa yang terjadi di luar sana.
“Mereka sengaja dihadapkan pada situasi jatuh-bangun dan berbagai kesulitan, agar mereka bisa memahami kehidupan secara nyata. Sehingga siap jika suatu ketika usaha mereka gagal, dan membuat pilihan dengan beralih masuk ke bursa kerja, misalnya," ucapnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)