POJOKNEGERI.COM - Update informasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Beberapa waktu lalu, diketahui ada pembengkakan biaya untuk pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Penjelasan terkait biaya untuk menambal pembengkakan itu, kemudian muncul dari Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Ia mengatakan dana untuk menambal pembengkakan (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan berasal dari konsorsium pemegang saham dan pinjaman (loan).
Disebutnya, sebanyak 25 persen dari pembengkakan itu akan ditanggung konsorsium BUMN Indonesia, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China, Beijing Yawan HSR Co Ltd sesuai dengan komposisi saham.
PSBI diketahui memegang 60 persen saham pada PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC) sebagai pemilik proyek. Sementara, 40 persen sisinya dimiliki Beijing Yawan.
PSBI, kata Arya, diperkirakan menambal pembengkakan sebesar Rp4 triliun. Dana itu berasal dari penyertaan modal negara (PMN) yang masuk lewat PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Sementara, konsorsium China diperkirakan akan menambal Rp 3 triliun.
Sisanya, sebanyak 75 persen dari pembengkakan biaya akan ditutup melalui utang.