Burundi pada 2017 menarik diri. Menyusul keputusan pengadilan untuk menyelidiki tindakan keras pemerintah terhadap protes oposisi.
Sementara Filipina menarik diri pada 2019. Setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak cocok dengan keputusan pengadilan yang meluncurkan penyelidikan atas perang pemerintahnya terhadap narkoba. Duterte kala itu mengatakan pengadilan domestik cukup untuk menegakkan supremasi hukum.
Gambia dan Afrika Selatan juga sempat memberitahu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2016 bahwa mereka bermaksud untuk keluar dari perjanjian tersebut. Tetapi mereka kemudian berbalik arah karena menghadapi pergolakan politik dan tantangan hukum.
Cara kerja ICC
ICC berkedudukan di Den Haag, sebuah kota di Belanda yang menampung banyak lembaga internasional, dan memiliki kantor lapangan di beberapa negara.
Pengadilan melakukan pekerjaan investigasi melalui kantor kejaksaan, yang dipimpin sejak 2021 oleh pengacara Inggris, Karim A.A. Khan, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pengadilan memiliki delapan belas hakim, masing-masing dari negara anggota yang berbeda dan dipilih oleh negara anggota. Hakim dan jaksa dipilih untuk masa jabatan sembilan tahun yang tidak dapat diperbarui.
ICC hanya untuk melengkapi bukan menggantikan pengadilan nasional. ICC hanya dapat bertindak ketika pengadilan nasional sudah tidak mampu atau tidak mau mengadili suatu kasus. Selain itu, ia hanya menjalankan yurisdiksi atas kejahatan yang terjadi setelah undang-undangnya mulai berlaku pada 2002.
(redaksi)