Saya pribadi melihat beberapa tahun terakhir, banyak kelompok-kelompok kepentingan mempropagandakan bahwa amaliyah – tradisi NU sudah tidak relevan lagi, hal ini terutama datang dari kelompok-kelompok yang mengampanyekan ideologi non-Pancasila.
Kemudian polanya sempat berubah, dengan menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap tokoh-tokoh NU.
Terakhir kita ingat bagaimana pernyataan KH Said Aqil Siroj yang menyebutkan tidak ada satu ayat pun yang menjelaskan tentang Allah Swt, pernyataan ini langsung “diolah.” Kelompok-kelompok ini ingin memisahkan jamaah NU dan jamiyyah NU, dengan harapan para jamaah NU pudar rasa hormatnya kepada para kyai. Mereka langsung menyerang tokoh-tokoh sentral di NU secara kelembagaan, maupun kultural.
Diduga pihak/kelompok-kelompok ini akan terus menganggu NU, bahkan menyusup ke dalam, tidak lagi bergerak di luar NU. Belakangan kelompok-kelompok ini meluas, selain yang berbeda pandangan (ideologi), upaya “pembelahan” diduga juga dilakukan oleh “kelompok kepentingan” lainnya.
Silahkan berkompetisi, silahkan ber-euforia, silahkan berpendapat, silahkan dukung mendukung, hanya saja, jangan sampai semuanya ini justru menjadi “kegenitan” – “operasi” yang tidak disadari dengan tujuan menurunkan kewibawaan para kyai-kyai NU, dan NU secara kelembagaan.
Ditulis oleh Sonny Majid, Pembelajar dari Lingkar Kaji Isu-Isu Strategis
(redaksi)