"Sudah ramalkan, jika Golkar suatu saat seperti Marcusuar yang terang seperti bintang, sehingga banyak kader seolah menyerupai Gunung Pasir, bukan lagi batu karang. Gunung pasir bagus dan indah, tapi begitu didekati ditiup maka berhamburanlah pasir pasir itu, seperti itulah Golkar sekarang," ramalnya.
Menurutnya, saat ini Golkar telah menerima musibah itu.
"Golkar ini sekarang terkena musibah, lalu terkena aliran sungai yang airnya keruh dan kotor. Air yang jauh dari cita-cita Golkar. Punya pemimpin seperti Rudi Masud, baru dua tahun di Golkar, menganggap semua bisa dipancing dengan uang. Seolah semua bisa dibeli dengan uang. Cuma tidak ada lagi muruahnya," katanya.
Makmur dikhianati tidak hanya sedari Ketua DPRD Kaltim, namun jauh sebelum itu, saat Musda Golkar Kaltim.
Dengan raihan 38 ribu suara di Pileg 2019, Makmur tidak hanya berkualitas sebagai Ketua DPRD Kaltim, namun juga sosok yang mumpuni memimpin DPP Golkar Kaltim.
Namun dia dijagal ditengah jalan.
Suksesi Rudy Masud menjadi ketua Golkar, bahkan telah disokong oleh unsur pimpinan di DPP Golkar.
"Belum lagi pengurus DPP Golkar sudah rusak juga, termasuk mereka yang menolong Masud. Akhirnya Rudy Masud jadi ketua Golkar di Musda," ungkap Gairach lagi.
Dijelaskan, bahwa telah jadi rahasia umum, Rudy Masud turut dibantu Muhammad Arief Pahlevi Pangerang, yang kala itu sebagai Wakil Sekjen DPP Golkar.
Disampaikan, bersama para petinggi DPP yang telah digaji oleh Rudy Masud, para petinggi DPP Golkar bahkan telah melobi Makmur agar tidak maju ke Musda.
"Tim sukses untuk memenangkan Rudy Masud, adalah orang-orang dari DPP yang dibayar, yang digajinya turun. Bahkan petinggi DPP membujuk Pak Makmur agar tidak maju di Musda Golkar, bahkan mendatangi ke Berau. Ini bukan rahasia lagi," tegas Gairach.
Terakhir, Syarifuddin Gairach, menyepakati pendapat Isran Noor, Gubernur Kaltim, bahwa Makmur HAPK tetaplah seorang Ketua DPRD Kaltim.
"Benar sikap Pak Gubernur Kaltim. Dia menganggap Pak Makmur itu tetap Ketua DPRD Kaltim, kalau Hasan Masud, Ketua DPRD Mercure," pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)