"Kami hanya ingin lihat, mungkin ada kelalaian dari sisi pembangunan. Kami mau lihat apakah sesuai dengan perencanaannya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun geram saat menemukan kondisi bangunan Rp 10 miliar yang diperjuangkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) itu terkesan dibangun asal-asalan.
Melalui inspeksi mendadak (sidak), Andi Harun menemukan plafon paling parah ambrol di bagian lantai 3 gedung perpustakaan.
Namun tak hanya itu, beberapa sisi-sisi bangunan turut mengalami kebocoran akibat saluran pipa di bagian palfon lantaran tersumbat.
"Saya sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini," pungkas Andi Harun. (Advertorial)