Poros satu dengan dukungan KIB, Ganjar Pranowo berpotensi didorong sebagai kandidat capres dan diproyeksikan berpasangan dengan Airlangga Hartarto dan Sandiaga Uno sebagai kandidat cawapres dari klaster partai serta Erick Thohir dan Ridwan Kamil sebagai kandidat cawapres dari klaster nonparpol. Sedangkan poros tiga dengan komposisi NasDem-Demokrat-PKS akan tetap dengan Anies Baswedan sebagai kandidat capres yang berpotensi dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat cawapres klaster parpol atau dipasangkan dengan Khofifah sebagai kandidat cawapres dari klaster non parpol.
Skenario 3: 3 Poros Model B
Pada model B, PDIP bergabung ke KIB. Kedekatan PDIP bersama tiga parpol KIB memberi kemungkinan terbentuknya satu perahu koalisi dengan total suara 47,99%/176 kursi DPR. Koalisi poros 1 diprediksi berhadapan dengan koalisi KIR dan NasDem-Demokrat-PKS.
Jika PDIP dan KIB bersatu, akan ada nama-nama utama yang berpeluang muncul dicalonkan seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto yang bisa mengisi posisi capres ataupun cawapres. Kekuatan parlemen dan mesin politik PDIP dan KIB merupakan kekuatan terbesar yang bisa dibentuk dalam simulasi 3 poros karena mencatat lebih 47,99% kursi parlemen dikuasai.
Dua koalisi penantang dari jumlah kekuatan kursi parlemen cukup jauh dibanding koalisi PDIP bersama KIB. Poros 2 koalisi, yaitu KIR, berpotensi kuat mengusung Prabowo Subianto sebagai kandidat capres. Sedangkan posisi cawapres ada potensial yakni mendorong Muhaimin Iskandar sebagai pemilik tiket partai dari koalisi KIB, kemudian Erick Thohir dan Khofifah sebagai kandidat cawapres dari kalangan nonparpol.
Pada poros tiga, koalisi NasDem, Demokrat, PKS berpotensi mengusung Anies Baswedan sebagai kandidat capres dan kemungkinan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai kandidat cawapres pemilik tiket partai politik dan bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir sebagai kandidat cawapres dari kalangan nonparpol.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)