Samarinda
Sedang tren

Samarinda Antisipasi Bencana dan Ketersediaan Pangan Jelang Nataru

POJOKNEGERI.COM  – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa persiapan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) tidak hanya terbatas pada aspek keamanan dan ketertiban umum.

Ia menyampaikan perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana yang biasanya meningkat pada akhir tahun.

Hal ini Andi Harun tegaskan saat memimpin rapat koordinasi lintas sektor di Ruang Lumina, Lantai 11, Hotel Aston Samarinda, Senin (8/9/2025)

“Kita persiapkan semua, kita koordinasikan untuk menguatkan kerja sama dengan Forkopimda,” ujar Andi Harun di hadapan peserta rakor.

Wali kota menjelaskan bahwa Pemkot Samarinda kini berada dalam fase siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, hingga tanah longsor (landslip). Peringatan dini, kesiapan logistik, dan koordinasi antar instansi menjadi komponen penting untuk memastikan respons cepat apabila kondisi darurat terjadi.

“Kita bicarakan antisipasi tanggap darurat kebencanaan, terutama bencana hidrometeorologi dan landslip. Semua harus siap,” kata Andi Harun.

Ia meminta perangkat daerah, BPBD, hingga jajaran kelurahan meningkatkan pemantauan di titik-titik rawan. Selain itu, kerja sama dengan TNI, Polri, dan relawan untuk mendukung respons cepat dalam kondisi kritis.

Ketersediaan Bahan Pokok dan Stabilitas Harga

Selain aspek kebencanaan, Wali Kota juga menyoroti ketersediaan pasokan kebutuhan pokok dan stabilitas harga pangan yang cenderung naik menjelang libur panjang akhir tahun. Komoditas seperti beras, gula, cabai, dan BBM mendapat perhatian khusus.

“Stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beberapa komoditas penting kita bahas secara detail,” jelasnya.

Ia menyebut pemerintah akan melakukan pengecekan langsung ke ritel modern dan swalayan, memastikan ketersediaan stok tetap aman. Pengawasan terhadap potensi penimbunan barang dan kenaikan harga yang tidak wajar juga akan diperketat.

“Kami akan memonitor perkembangan harga agar tidak terjadi penimbunan atau kenaikan yang tidak wajar. Saya mengimbau agen dan distributor untuk menghindari praktik seperti itu,” tegasnya.

Andi Harun menambahkan bahwa pola lonjakan permintaan menjelang Nataru serupa dengan kondisi menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Karena itu, sejak awal Pemkot mengambil langkah antisipatif guna menjaga keseimbangan pasokan di pasar.

Pada aspek keamanan, Wali kota memastikan bahwa pengamanan kegiatan ibadah Natal akan dikoordinasikan bersama TNI dan Polri. Ia menyebut persiapan keamanan bersifat menyeluruh, mencakup rumah ibadah, pusat keramaian, dan fasilitas publik lainnya.

“Pengamanan Natal oleh TNI–Polri. Untuk detailnya nanti bisa ditanyakan kepada Kapolresta dan Dandim,” ujar Andi.

Petakan Lokasi Potensi Kerumunan

Memasuki malam pergantian tahun, pemerintah juga telah memetakan sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan besar. Aktivitas seperti peredaran minuman keras, kegiatan di tempat hiburan malam, hingga balap liar disebut sebagai titik kerawanan yang harus diantisipasi sejak dini.

“Kita menciptakan prakondisi menjelang Tahun Baru. Di antaranya miras, THM, balap liar, dan hal lain yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum,” jelasnya.

Melalui rakor ini, Pemkot Samarinda menargetkan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berlangsung aman, tertib, serta memberikan rasa nyaman bagi masyarakat. Koordinasi yang kuat antarinstansi disebut menjadi kunci untuk memastikan semua aspek dapat berjalan sesuai rencana.

Rapat koordinasi ini juga menjadi momentum bagi Pemkot dan Forkopimda untuk menyatukan langkah menghadapi potensi dinamika sosial, ekonomi, dan cuaca ekstrem pada penghujung tahun.

“Semua upaya ini untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman tanpa gangguan berarti,” ujar Andi Harun.

(*)

Back to top button