Sementara itu, Ridwan Tassa menyampaikan dua opsi hasil rapat tukar guling dengan nilai yang adil atau ganti rugi. Namun, kedua opsi itu ditolak pemilik SHM, yang mempersilahkan pembangunan tanpa gangguan pada milik mereka.
"Kami menawarkan dua opsi namun ditolak semua. Yang intinya, pasar tetap direvitalisasi, tetapi pihak kami akan tetap mencari solusi terbaik supaya masalah ini cepat diselesaikan," ungkap Ridwan Tassa.
Ia menambahkan tentang desain yang ada menimbulkan ketidakpastian terkait nasib 48 ruko, dengan harapan dukungan dari warga negara pada pembangunan yang dilakukan.
"Untuk desain mungkin bisa berubah, namun kita lihat lagi perkembangannya nanti,"ujarnya.
Dengan kondisi ruko ada yang menghadap ke belakang da nada yang menghadap ke depan. Maka hal itu tidak bisa dibiarkan.
“Kita berharap bahwa nanti pasti akan kita panggil mereka sebagai warga negara yang memberikan support pada pembangunan yang akan kita lakukan,” pungkasnya.
(Tim redaksi)