POJOKNEGERI.COM - Pemkot Samarinda terus berupaya memperkuat ketahanan pangan di Kota Tepian, tak terkecuali sektor peternakan.
Pemkot Samarinda berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor peternakan melalui pelatihan bagi penyuluh.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Disketapang) Samarinda, Muhammad Darham, berharap ada peningkatan dalam penggunaan teknologi seperti inseminasi buatan untuk memperbaiki kualitas ternak, baik dari segi kesehatan maupun produktivitas.
"Kami sedang berupaya untuk meningkatkan kualitas ternak agar dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa saat ini jumlah peternak sapi potong di Samarinda hanya berkisar kurang lebih 20 peternak, sedangkan sisanya merupakan petani plasma yang hanya menitipkan ternaknya.
“Peternak lokal umumnya enggan mengambil risiko, karena kematian ternak dapat menyebabkan kerugian yang signifikan,” lanjut Darham.
Hal ini membuat pihaknya melakukan inovasi, salah satunya fokus utama Disketapang adalah pencegahan penyakit rabies, yang masih menjadi ancaman serius di Indonesia.
Rabies yang disebabkan oleh virus Lyssavirus dan biasanya ditularkan melalui gigitan hewan, berpotensi menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal.
“Di Samarinda, kami belum menerima kasus rabies, namun kami tidak ingin lengah. Pencegahan adalah langkah terbaik,” ungkap Darham.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Disketapang menggelar vaksinasi gratis untuk hewan peliharaan, termasuk anjing dan kucing di halaman Samarinda Square pada 21-27 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Rabies Dunia.
“Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk mengetahui lebih banyak tentang bahaya rabies dan cara penanganannya, serta mendapatkan vaksinasi secara gratis,” jelas Darham.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, termasuk vaksinasi rabies gratis, program inseminasi buatan, dan peningkatan SDM, Disketapang Samarinda bertekad untuk mengatasi tantangan dalam ketahanan pangan.
“Kami percaya bahwa melalui kerjasama antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di Samarinda,” pungkasnya. (*)