Dia sadar apa yang mereka lakukan dulu merupakan dalam rangka menjalankan tugas masing-masing.
"Saya butuh 25 tahun untuk merenung dan pada akhirnya saya putuskan, oke saya temui Pak Prabowo Subianto. Karena apa? Saya disadarkan bahwa pada akhirnya apa yang kami lakukan, apa yang kami alami kalau mengutip kata-kata Bung Ikhyar tadi adalah dulu di zaman Orde Baru, tugas negara dan tugas sejarah itu bentrok, tugas negara dan tugas sejarah di Orde Baru itu berlawanan dan itu adalah salah, tidak seharusnya tugas negara itu melawan tugas sejarah, karena sebuah negara itu harus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan sejarah," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Forum Aktivis 98, Muhammad Ikhyar Velayati, menyebut deklarasi relawan ini terinspirasi dari pertemuan Budiman dan Prabowo.
Menurut dia, kedua orang tersebut sempat berseteru saat Orde Baru, di mana Budiman saat itu merupakan aktivis dan Prabowo merupakan militer.
Keduanya kemudian bertemu beberapa waktu lalu untuk saling memaafkan dan mendiskusikan tentang persatuan Indonesia.
Ada beberapa kelompok yang terlibat dalam deklarasi Relawan Persatuan Nasional tersebut.
Mulai dari aktivis mahasiswa, partai politik hingga aktivis 98.
(redaksi)