Sri, salah seorang pedagang di kawasan Sungai Karang Mumus Samarinda mengatakan cukup kaget dengan Operasi Yustisi Gabungan tersebut. Sebenarnya kata Sri, malam-malam sebelumnya pihak Kecamatan Kota sudah sering memperingatkan mereka untuk tidak lagi buka lewat Pukul 21.00 WITA.
Namun wanita 48 tahun tersebut mengaku terpaksa tetap buka lantaran para pelanggan baru datang lewat dari waktu yang ditentukan tersebut.
"Kasihan juga pelanggan. Siapa tahu lapar. Enggak mungkin juga kita usir pembeli. Duitnya kan dari pembeli," jelasnya.
"Tapi kita ke depannya ikutin aturan pemerintah saja. Daripada tidak boleh buka sama sekali, lebih susah," ucapnya sambil membereskan barang dagangannya.
Berbeda dengan Sri, Zuraidah salah seorang pelaku usaha lainnya mengaku tetap mengikuti aturan yang berlaku. Karena Ia menyadari kebijakan pemerintah tersebut untuk kebaikan dan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Karena itulah warga Samarinda Ilir ini mengatakan Ia sudah membereskan dagangannya sejak pukul 20.30 WITA.
"Yah walaupun pendapatan menurun tapi tidak apa-apa, hari ini tidak ada besok pasti ada rezekinya. Yang penting kan sehat dulu biar bisa cari duit," ujarnya.
(redaksi)