POJOKNEGERI.COM - Anggota DPRD Kaltim mendorong agar Pemprov melakukan perbaikan terhadap Stadion Utama Palaran, guna dapat menjadi salah satu pendapatan daerah.
Sebagaimana diketahui, Stadion Utama Palaran, dibangun dengan total anggaran Rp 800 miliar untuk perhelatan PON Kaltim 2008 silam.
Sudah sejak lama aset provinsi itu ditawarkan Pemprov Kaltim, kepada pihak ketiga.
Hanya saja hingga saat ini belum ada pihak ketiga yang berminat mengelola aset itu, seakan Stadion Utama Palaran tidak laku.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, menjelaskan bahwa biaya perbaikan Stadion Utama Palaran ke kondisi semula dibutuhkan biaya sekitar Rp 160 miliar.
Sementara biaya perawatan stadion diprediksi mencapai Rp 100 miliar per tahun.
"Itu sebenarnya mau ditawarkan ke pihak ketiga," ungkap Hadi beberapa waktu lalu.
Kondisi itu direspon Nidya Listiyono, Ketua Komisi II DPRD Kaltim.
Menurutnya, sebelum dikerjasamakan dengan pihak ketiga, Pemprov Kaltim dorong lebih dulu melakukan perbaikan Stadion Utama Palaran.
"Fasilitas olahraga diperbaiki, dirawat, dan dijaga, kemudian dikelola dengan baik," ungkap Nidya, Selasa (17/1/2023).
Jika nantinya Stadion Utama Palaran sudah diperbaiki, maka masyarakat akan datang dan dapat menyewa fasilitas yang ada di komplek stadion.
"Bila masyarakat mau sewa, kan ada pendapatannya itu," lanjutnya.
Nidya mengaku pihaknya di Komisi II telah kerap mengingatkan Pemprov melakukan perbaikan, hanya saja hingga kini belum ditindaklanjuti.
"Saya selalu ingatkan untuk lapangan di Palaran itu, kami juga sudah cek kondisi di sana," tegasnya.
(Advetorial)