POJOKNEGERI.COM - Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi membeberkan, kasus stunting di Benua Etam menjadi perhatian serius.
Walaupun angka presentase stunting di provinsi ini mencapai 22,8 persen, masih terbilang di bawah rata-rata nasional yakni 24,4 persen.
Dari data presentase yang disebutkan di atas, Hadi sapaan karibnya menuturkan, pihaknya akan berusaha untuk bervalidasi oleh seluruh elemen masyarakat hingga level tersendah sekali pun yaitu RT. Bertujuan melakukan monitoring, sosialisasi, dan penyuluhan.
Dalam kasus stunting, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengambil sikap, seperti menganjurkan calon pasutri, orang sedang hamil, dan menyusui untuk mengecek kesehatannya secara rutin.
“Itu yang harus mendapatkan perhatian serius supaya terhindar dari stunting. Kita akan bervalidasi koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat sampai kepada level terendah RT,” ujar Hadi.
Wagub Kaltim menegaskan, akan berkoordinasi dengan pusat agar dana desa yang digelontorkan pusat ke desa-desa dapat diarahkan kepada honor dan kegiatan program penanggulangan stunting, bebernya saat ditemui dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim di Hotel Haris Samarinda, Senin (18/7/2022).