Dikatakannya, ia ingin kawasan tersebut dapat dikelola untuk mengadakan berbagai kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat setempat dan pengunjung.
Untuk itu, Disdikbud Kukar mengusulkan agar kegiatan Car Free Day (CFD) dipindahkan ke Kawasan Budaya Tenggarong.
“Kita berharap melalui kegiatan-kegiatan di kawasan ini, dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga mereka terhadap budaya Kutai,” ucapnya.
Thauhid menjelaskan Kawasan Budaya Tenggarong tidak hanya menjadi simbol kebudayaan, namun juga telah menjadi pusat kegiatan komunitas.
Hal itu seperti terlihat pada pelaksanaan Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an Idaman selama Ramadan 2024.
“Kami ingin menciptakan ruang terbuka yang aman dan nyaman bagi masyarakat untuk berolahraga dan berkegiatan tanpa terganggu oleh lalu lintas,” pungkasnya. (adv)