Di sisi lain, permintaan CPO bisa meningkat dari wilayah Eropa. Penyebabnya adalah perang di Rusia dan Ukraina menyebabkan bahan pembuat minyak goreng seperti jagung, rape seed, dan kedelai gagal panen.
Jika ekspor ditutup, akan sangat mungkin permintaan tersebut mengarah ke Malaysia sebagai produsen terbesar nomor dua dunia. Indonesia mungkin akan kehilangan kesempatan menguasai pasar Eropa. Terlebih lagi melihat perselisihan Indonesia dan Eropa mengenai produk sawit.
Namun, di Malaysia sendiri terdapat kendala kekurangan pekerja di kebun sawit sehingga mengganggu produksi sawit di sana. Akhirnya pasokan dunia terancam tidak dapat mengimbangi permintaan dan akan mendongkrak harga CPO makin tinggi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)