Diuraikan, setiap tahun semua daerah mendapat jatahuntuk memberangkatkan PHD guna membantu Petugas Haji Indonesia (PHI).
Selain PHD, ada juga Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKH1).
PHD dan TKHD, timpal Syafranuddin diberangkatkan bersamaan dengan jamaah haji, namun sebelumnya semua PHD dan TKHD yang pemberangkatanya dibiayai melalui APBD, terlebih dulu mengikuti seleksi.
"Paling tidak mereka sudah mengenal Madinah dan Makkah, karena kasus terbanyak adalah jamaah tersesat setelah melaksanakan ibadah di Masjidil Haram atau Nabawi yang banyak pintunya," beber Syafranuddin.
(adv/diskominfo)