Pasalnya, meski Kraken merupakan mutasi baru, tetapi virus itu sebenarnya merupakan turunan dari varian yang telah ditemukan pada pertengahan 2020 lalu.
"Orang-orang yang terkena pada umumnya hanya memiliki gejala mirip flu, seperti sakit tenggerokan, batuk, hidung berlendir, dan mampet. Jarang yang mengalami gejala berat sampai demam tinggi," Arwady menjelaskan.
Namun, perlu dicatat, gejala 'ringan' seperti itu biasanya terjadi pada orang-orang yang sudah divaksin penuh atau yang telah memiliki antibodi setelah terkena Covid-19.
Saat ini, para peneliti masih terus menganalisa kemampuan Kraken yang sangat cepat menular.
Sejauh ini, ditemukan bahwa Kraken sangat cepat mereplikasi dirinya pada tubuh seseorang yang dijangkiti.
Solusi paling tepat bagi masyarakat untuk menghindari penularan virus ini adalah segera melakukan vaksin booster bagi yang belum.
Selain itu, tetap memakai masker dan menjaga kebersihan dengan rajin memakai hand sanitizer.
(redaksi)