"Ketika pasien mengombinasikan diet DASH dengan frekuensi menambahkan garam ekstra (pada makanan matang) yang lebih rendah, mereka memiliki risiko penyakit jantung paling rendah," jelas peneliti dan profesor di School of Public Health and Tropical Medicine di Tulane University seperti dilansir Eat This Not That, melalui Republika.co.id, Selasa (10/1/2023).
Dari temuan ini, diketahui bahwa orang-orang tak perlu mengeliminasi garam sepenuhnya saat memasak makanan.
Yang perlu mereka lakukan adalah menghindari kebiasaan menambah garam ekstra ke dalam makanan yang sudah dimasak.
Namun, perlu diingat pula ada beberapa makanan yang tanpa disadari mengandung garam atau sodium dalam jumlah yang tinggi.
Beberapa makanan tersebut adalah makanan siap ultra proses, makanan siap saji, dan makanan instan.
Makanan-makanan seperti ini juga tetap perlu dibatasi konsumsinya agar asupan garam dalam keseharian tak menjadi berlebihan.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) kerap mengimbau masyarakat untuk tak mengonsumsi garam secara berlebih.
Kebiasaan mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan tekanan darah.
Bila hipertensi terjadi, risiko dari beragam masalah kesehatan yang lebih berat seperti strok atau penyakit jantung akan meningkat.
(redaksi)