Sebaliknya, tim peneliti juga menemukan bahwa risiko penyakit kardiovaskular tampak lebih rendah pada partisipan yang jarang menambahkan garam ekstra ke dalam makanan yang sudah masak atau pada para partisipan yang menerapkan diet mirip seperti diet DASH.
Sedangkan risiko penyakit kardiovaskular paling rendah ditemukan pada partisipan yang hampir tak pernah menambahkan garam ekstra ke dalam makanan mereka sekaligus menerapkan diet mirip seperti diet DASH.
Diet DASH adalah pengaturan pola makan yang dirancang untuk mencegah atau mengelola hipertensi.
Diet DASH lebih berfokus pada makanan yang tinggi kalsium, magnesium, serta kalium.
Diet ini juga meminimalisir asupan lemak jenuh, gula tambahan, dan sodium.
Mengacu pada Mayo Clinic, diet DASH membatasi asupan sodium menjadi sekitar 2.300 mg per hari.
Sodium sebanyak 2.300 mg mungkin terkesan banyak.
Padahal dalam bentuk garam, jumlah tersebut setara dengan satu sendok teh garam per hari.
Sebagai tambahan, tim peneliti mengungkapkan bahwa kebiasaan menambahkan garam ke dalam masakan matang tampak tak berhubungan dengan kejadian strok.
Namun, kebiasaan ini memiliki keterkaitan yang erat dengan beragam masalah jantung seperti gagal jantung atau penyakit jantung iskemik.