Poin ketiga, terkait urusan kebudayaan. Kaltim dikenal bukan hanya dari sumber daya alamnya tetapi juga budayanya. Saat ini pendulumnya sudah kembali ke Kaltim. Dari kerajaan Hindu tertua, pusat dari jaman pra sejarah ke sejarah. Kenapa? Karena sudah mengenal tulisan. Dan sekarang kembali lagi kesini dengan adanya ibu kota negara (IKN) Nusantara.
“Nah itu budayanya harus kita angkat, salah satunya Museum Mulawarman. Kita berharap kedepan Museum Mulawarman bisa mendapatkan perhatian lebih sehingga benar-benar menjadi museum hidup dan setiap pengunjung yang datang akan terkenang dan punya memori bahwa inilah gambaran Kesulatanan Kutai tempo dulu,” harapnya.
Terakhir atau poin keempat, terkait dengan beasiswa. Yang mana Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) akan diperluas peruntukkannya, selain pelajar juga ada pekerja sektor jasa produktif.
“Ada pelaku ekonomi kreatif, perkoperasian dan industri (welding). Kenapa kita memerlukan itu, karena ketika mereka memiliki kompetensi, mereka bisa bekerja. Ketika mereka bisa bekerja, mereka juga bisa menarik angkatan kerja yang lain,” katanya.
(advertorial)