Jadi ada blunder yang dilakukan kubu Ganjar, karena semakin menyerang Jokowi, ternyata justru dukunganya di pemilih yang puas terhadap Jokowi justru mengalami penurunan.
Kemudian, Adjie menyebut basis pemilih Ganjar di Jawa Tengah direbut oleh Gibran.
Dia membandingkan elektabilitas Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah sebelum penetapan Gibran.
Basis Ganjar di Jawa Tengah semakin direbut oleh Gibran, Prabowo-Gibran pada Oktober 2023 angkanya 10,7%, kemudian mengalami kenaikan di angka 24,6%.
Sementara Ganjar-Mahfud di Oktober 2023 di angka 70,1%, justru mengalami penurunan di angka 61,8%.
Adjie membeberkan alasan lainnya yakni kinerja Ganjar Pranowo selama 10 tahun di Jawa Tengah.
Menurutnya, isu Jawa Tengah provinsi termiskin kedua di Indonesia berdampak pada Ganjar.
Lebih lanjut, Adjie membeberkan narasi Ganjar petugas partai masih tetap menggerus suara Ganjar.
Dia menilai narasi yang disematkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar ini justru kontraproduktif.
"Kata petugas partai ini jadi kritik, jadi kampanye lawan untuk serang Pak Ganjar, karena petugas partai jsutru memberikan efek negatif kepada Pak Ganjar. Publik meragukan leadership Pak Ganjar dipertanyakan karena Pak Ganjar dianggap tak mampu ambil keputusan sendiri, karena harus terus konsultasi oleh Ibu Mega sebagai ketum atau pemilik partai," pungkasnya. (redaksi)