"Bukan mengajarkan agama, sudah banyak yang tahu itu tentang agama, sudah banyak yang sudah mengajarkan norma-norma agama. Saya tidak berhak mengajarkan agama kalau mau belajar sembahyang ya di masjid," lanjutnya.
Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah berdiri pada tahun 2019. Pusat yayasan tersebut terletak di Batam, di Provinsi Kepulauan Riau.
"Ini berdiri sejak 2019. Kalau di sini tidak banyak (pengikutnya), di sini yang ada hanya Tahfiz Quran, anak yang tidak ada ibu bapaknya, yang tidak ada saudara-saudaranya di Gowa," bebernya.
Wayang mengaku tidak mengetahui jumlah pasti yang menjadi pengikut di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Namun, ia mengklaim mereka tidak pernah sama sekali menghina lambang negara maupun mengkafirkan kelompok Islam lainnya.
"Jumlahnya hanya beberapa orang, tidak sampai seratus, tapi bukan dari kaum luar, tapi anak-anak dari kalangan yayasan saja. Tidak memaksa juga satu kaum, tidak menyalahkan pihak-pihak lain," sebutnya.
Terkait dengan pelarangan makan ikan dan minum susu, Wayang menjelaskan pengikutnya memang tidak mengkonsumsi daging hewan.