Per Desember 2023, DPK hanya tumbuh 3,8% yoy menjadi Rp 8.234,2 triliun, sedangkan kredit naik 10,38% yoy menjadi Rp 7.044,8 triliun.
Pertumbuhan DPK sebenarnya sudah lebih tinggi dibandingkan November 2023 (3,04%) dan Oktober 2023 (3,43%).
Namun, bila dilihat dari posisi per Desember atau akhir tahun maka pertumbuhan tersebut adalah yang terendah sejak 1999 atau dalam 24 tahun terakhir.
Sementara itu Bank Indonesia melaporkan kondisi likuiditas perbankan pada awal tahun ini menguat.
Pertumbuhan DPK naik menjadi 5,98% secara tahunan (yoy) per Januari 2024.
Pun berdasarkan catatan BI, rasio alat likuiditas terhadap DPK (AL/DPK) per Januari 2024 naik menjadi 27,78%.
Adapun capaian awal tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan capaian Desember 2023, di mana DPK hanya naik 3,8% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi modal kuat mencapai target pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 10%-12% secara tahunan.