POJOKNEGERI.COM - Jelang berakhirnya masa jabatan menjadi Presiden, Joko Widodo ternyata memiliki rasa ketakutan tersendiri.
Padahal sebelumnya, Jokowi dulu bilang bahwa dirinya adalah pemimpin yang tidak punya beban.
Belum lama ini, Jokowi sempat mengutarakan kekhawatirannya terhadap peredaran uang yang semakin kering, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sekitar 5%.
Hal ini dia sampaikan menjelang akhir masa jabatan.
Jokowi menilai masalah tersebut muncul karena Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan BI menerbitkan terlalu banyak instrumen, yakni Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).
Untuk diketahui, data BI menunjukkan, posisi M2 pada Desember 2023 tercatat sebesar Rp 8.824,7 triliun atau tumbuh 3,5% yoy.
Angka pertumbuhan ini terpaut jauh dengan kondisi September yang masih menyentuh angka 6% yoy.
Satu di antaranya kondisi tersebut disebabkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).