"Setelah melengkapi administrasi kami akan melakukan pertemuan kembali untuk membahas standar teknisnya," ujarnya.
Di samping itu, Desy mengatakan bahwa pihak Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan dan Jalan (KKJTJ) meminta bentuk administratif berupa analisa kondisi lahan agar dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Desy mengaku bahwa adapun yang menjadi referensi dari proyek ini berasal dari desain MRT (Mass Transit Transport) di Bandung.
“Jadi kita diminta untuk melengkapi dulu dalam satu minggu ini,” jelasnya.
Meski progres baru mencapai 10 persen, Kadis PUPR Kota Samarinda ini mengaku bahwa secara persentase teknis dari pengalian di bibir tunnel telah mencapai 6 persen.
"Sementara masih dalam pembangunan tapas di bibir tunel. Bahan setengah lingkarannya akan tiba sekitar awal Desember di tahun ini," pungkasnya.
(Adv/Saber)