Penentang paling vokal terhadap persyaratan tersebut adalah spesialis kendaraan listrik Tesla, yang CEO-nya Elon Musk dilaporkan menghabiskan lebih dari US$ 250 juta (Rp 4 triliun) untuk kampanye pemilihan Trump.
Mengemudi otonom telah menjadi fokus utama Tesla, tidak hanya melalui sistem 'Autopilot' dan 'Full Self-Driving' dalam jajaran modelnya saat ini, tetapi juga dengan robotaxi Cybercab tanpa pengemudi yang akan datang.
Berdasarkan persyaratan pelaporan kecelakaan, Tesla telah melaporkan lebih dari 1500 insiden ke NHTSA, menyebabkan organisasi tersebut meluncurkan beberapa penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.
Menurut Reuters, sejak pelaporan pertama kali dimulai hingga 15 Oktober 2024, kendaraan Tesla menyumbang 40 dari 45 kecelakaan fatal yang dilaporkan ke NHTSA yang melibatkan kendaraan semi-otonom.
(*)