"Dari sini, saya berpandangan bahwa sejauh yang hidup dalam perilaku kewarganegaraan maka Pancasila akan lebih tumbuh justru melalui mekanisme implisitnya, bukan melalui mekanisme eksplisit," katanya.
Pengalaman Indonesia di bawah Orde Baru menunjukkan bahwa eksistensi Pancasila yang berlebih-lebihan hanya membuat jauh dari hati sanubari rakyat. Sebaliknya dorongan yang lebih nyata kepada solidaritas kemanusiaan dan rasa persatuan, justru mendorong Pancasila merekah dalam tindakan pengalaman pandemi di Indonesia.
"Tanpa partisipasi suka rela rakyat, tanpa solidaritas dan rasa persatuan, tanpa kemanusiaan dan kehendak untuk adil rasanya sulit di Indonesia bisa mengatasi krisis serta globalisasi pandemi dengan baik," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.
Sebagai penutup, ia menegaskan, bahwa dengan menggunakan Pancasila, hal-hal material memang bisa menopang kemajuan. Namun harapan-harapan terbaik umat manusia pada akhirnya hanya bisa dijamin dalam prinsip-prinsip bersama yang kokoh serta universal.
Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Ada 464 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Forum tersebut menghadirkan 40 pembicara dari lima benua.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)