Dampaknya, minyak rem kehilangan kemapuan untuk menekan. Terlebih jika bobot kendaraan melebih kapasitas dan kemampuan daya cengkram rem.
“Kenapa ditinggalkan sistem rem air over hydraulic? Di negara maju dan pabrikan truk Eropa sudah tak pernah air over hydraulic. Sebab sudah dianggap tidak aman, sistem ini akan aman kalau pengguna kendaraan bisa mengontrol tekanan angin,” kata Hartono Gani, Pengamat Transportasi sekaligus Founder Gemala Group dikutip dari truckmagz.com
Pengamatannya, banyak kasus truk rem blong terjadi hanya pada saat turunan, tidak pernah terjadi saat tanjakan.
Sebab saat tanjakan pengemudi cenderung menginjak pedal gas terus – menerus. Sebaliknya, saat melewati jalan menurun pengemudi menginjak rem terus membuat kompresor kehabisan angin, sehingga rem blong.
“Kalau menggunakan full air brake system, ketika tekanan udara habis secara otomatis roda akan terkunci.,”.
Sistem ini seluruh pengereman mengandalkan udara bertekanan untuk mendorong kampas rem.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)