“Begitu juga setelah mandi, karena korban di rasa tersangka lambat memakai baju, akhirnya korban di tendang hingga membentur dinding rumah dan dilanjutkan di pukul menggunakan sapu lidi,” ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ,pelaku selanjutnya mengikat tangan korban bersama ibunya. Kemudian ikatan tali itu juga disambungkan ke badan pelaku. Tujuannya, agar korban dan istrinya tidak keluar rumah dan melaporkan penganiayan yang baru R lakukan.
“Tapi setelah diikat ibu korban ini mau ke kamar mandi, akhirnya di buka semua ikatan tali oleh tersangka,” terangnya.
Kemudian, sekira pukul 02.00 Wita malam itu korban yang berulang disiksa pelaku mengeluh sakit di sekujur tubuhnya dan menangis. R yang mendengar tangisan sang anak dengan tega mengusirnya keluar rumah. Dan di depan rumahnya, R pun kembali menganiaya korban dengan tega.
“Jadi tersangka ini kembali memukuli korban, ibunya hanya bisa mendengarkan anaknya teriak-teriak minta ampun, dan tak berani membela anaknya karena takut dengan tersangka,” bebernya.
Penganiayaan yang dilakukan R tak berhenti. Saat kembali memasukan korban ke dalam rumah, bocah malang itu kembali meringis kesakitan. Pelaku dengan kejam menyuruh korban untuk tidur di kamar mandi. Sedangkan diriya, tidur bersama sang ibu di ranjang dalam kamar.
Mendengar rintihan anaknya, sang ibu yang tak tega lantas memanggil korban untuk tidur di sampingnya. Memasuki pagi hari, sekitar 06.00 Wita, pelaku yang terbangun karena kokokan ayam kembali meminta korban untuk keluar rumah.