Bahkan survei LSI pada 1-7 Januari 2024 menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah keok dengan Prabowo-Gibran. Mereka terpaut sekitar 10 persen suara.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai hasil sejumlah lembaga survei tersebut jadi alarm bagi PDIP untuk menjaga Jawa Tengah agar tetap jadi basis suara mereka.
Menurutnya, jika PDIP tak bekerja keras, maka istilah "kandang banteng" bisa jadi tinggal sejarah.
Agung menilai salah satu cara yang bisa dilakukan PDIP untuk menjaga Jateng yaitu menguatkan soliditas koalisi Ganjar-Mahfud.
Ia berpendapat selama ini PDIP tampak bekerja sendiri di koalisi Ganjar-Mahfud.
Agung juga menyebut Ganjar-Mahfud harus menegaskan posisi politiknya dalam Pilpres 2024 untuk mendongkrak elektabilitas di Jawa Tengah.
Ia menyebut penegasan posisi politik itu dapat dilakukan dengan memberikan kepastian apakah Mahfud tetap berada di kabinet Jokowi atau tidak.
Agung menilai saat ini Ganjar-Mahfud tak punya narasi yang tegas di Pilpres 2024.
Di sisi lain, Agung menilai keberhasilan PDIP dalam menguasai Pileg 2024 juga dapat berperan penting dalam mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Ia pun menerangkan hal itu dapat terwujud dengan kolaborasi dengan para caleg PDIP dan koalisinya untuk mendorong elektabilitas Ganjar-Mahfud. (tim redaksi)