POJOKNEGERI.COM - Reputasi riwayat finansial seseorang ternyata dapat berpengaruh pada proses pelamaran kerja atau seleksi karyawan dengan posisi dan jabatan tertentu.
Sebelumnya, masyarakat mengenal istilah BI Checking yang digunakan untuk background checking saat analisa pengajuan kredit.
Kini, ada credit scoring yang dewasa ini banyak digunakan para head hunter atau HRD perusahaan untuk menilai karakter dan reputasi keuangan calon karyawan dalam proses rekrutmen atau evaluasi karyawan tetap.
Kebutuhan informasi credit scoring calon pekerja menjadi bagian proses seleksi, seperti halnya medical check up.
Namun, beberapa pihak menganggap credit scoring untuk keperluan rekrutmen cenderung bersifat diskriminatif, terutama terhadap calon karyawan yang sedang mengalami kesulitan finansial.
Ditambah dengan kondisi dua tahun pandemi yang membuat banyak orang terdesak situasi hingga memutuskan mengambil pinjaman. Lantas, apakah credit scoring dalam proses rekrutmen adalah metode yang efektif, atau justru bentuk sebuah diskriminasi?
Perdebatan ini menjadi topik pembahasan hangat dalam diskusi virtual Kini Paham Kredit #2: “Cegah Karyawan Fraud: Cek Credit Scoring Saat Proses Rekrutmen” yang diselenggarakan oleh IdScore pada hari Selasa (24/05) lalu.