“Sektor perkebunan sebenarnya masih berpotensi, karena kita memiliki lahan yang bisa dikembangkan untuk wilayah perkebunan, ada seluas 5.367 hektare dari lahan sementara yang tidak dipergunakan,” terang Syam Saimun.
Sementara itu, Ketua program studi pengelolaan perkebunan Polnes, Budi Winarni menjelaskan kondisi Kota Samarinda saat ini dianggap rasional dengan pembukaan lahan untuk pengembangan perkebunan buah-buahan seperti melon dan durian.
“Dari hasil penelitian kami, buah melon dan durian merupakan komoditas buah-buahan di kota Samarinda yang memiliki nilai location quotient sangat tinggi,” ucap Budi singkat.
(Advetorial)