Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai hal wajar jika setiap orang, termasuk putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep menentukan pilihan terjun ke politik.
Akan tetapi, Kaesang diingatkan soal etika yang semestinya menjadi tumpuan.
Pertama, jika Kaesang masuk kontestasi dan ada peluang menang dengan libatkan keluarga, maka ini meneguhkan upaya membangun kekerabatan politik Joko Widodo.
Dedi menilai, hal itu tentu menjadi buruk bagi ekosistem politik Indonesia.
Terlebih, juga menjadi buruk bagi reputasi Jokowi.
Hal kedua, bukan tidak mungkin keterpilihan Kaesang menjadi kepala daerah dianggap menjauhkan cita-cita politik dengan kapasitas kepemimpinan memadai.
"Khawatirnya kekuasaan hanya dijadikan aji mumpung, momentum untuk mengundi nasib demi kekayaan semata. Bukan karena orientasi membangun masyarakat, juga negara," tutur Dedi Kurnia Syah.
(redaksi)