POJOKNEGERI.COM - Dinasti politik Presiden Jokowi diprediksi bakal semakin kuat dengan kabar terjunnya si anak bungsu, Kaesang Pangarep ke dunia politik.
Kaesang Pangarep nampaknya ingin melengkapi capaiannya dengan terjun langsung ke kancah politik sebagai Wali Kota.
Ya, kabar tersebut semakin kuat berhembus jelang Pemilu 2024.
Kaesang punya segalanya untuk duduk di kursi sebagai pimpinan daerah.
Kaesang adalah pengusaha muda, bos Persis Solo, suami publik figur, dan tentunya anak presiden.
Kabar Ia akan maju di Pilwali Kota Depok kembali mencuat setelah Kaesang kedapatan tengah "latihan menjadi Wali Kota".
Dalam acara peresmian sebuah UMKM, Kaesang berseloroh dirinya sedang mempersiapkan diri jadi wali kota.
Ketika itu, Kaesang yang hadir dalam acara UMKM bersama Raffi Ahmad diberi waktu untuk pidato di depan umum.
"Terima kasih kepada RANS Nusantara Hebat yang sudah memberikan kesempatan saya untuk berpidato hari ini. Karena ini kesempatan pidato saya pakai untuk saya latihan nanti kalau jadi wali kota," ucap Kaesang Pangarep.
Candaan Kaesang ini mengundang tawa.
Termasuk dari Raffi Ahmad yang ada di sampingnya.
Kaesang kemudian sedikit menjelaskan candaannya itu.
Tadinya dia sama sekali tidak berniat untuk menyinggung soal 'latihan jadi wali kota' dalam pidatonya.
Namun gegara harus memberikan pidato di sebelah Raffi Ahmad, dia pun merasa perlu memberikan sedikit lelucon dalam kalimatnya.
Tapi, banyak pihak yang menganggap itu bukan sekedar lelucon.
Pasalnya, sang kakak, yang merupakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak menampik Kaesang akan maju di Pilkada.
“Kaesang maju eksekutif (di Pilkada 2024). Wis tak bocori kui (sudah saya beri bocoran itu)," singkat Gibran.
Meski sudah memberikan kode, Gibran ogah memberi bocoran tambahan.
Termasuk kendaraan politik mana yang akan diambil Kaesang.
Gibran menegaskan memberi dukungan penuh atas pilihan adiknya.
Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai hal wajar jika setiap orang, termasuk putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep menentukan pilihan terjun ke politik.
Akan tetapi, Kaesang diingatkan soal etika yang semestinya menjadi tumpuan.
Pertama, jika Kaesang masuk kontestasi dan ada peluang menang dengan libatkan keluarga, maka ini meneguhkan upaya membangun kekerabatan politik Joko Widodo.
Dedi menilai, hal itu tentu menjadi buruk bagi ekosistem politik Indonesia.
Terlebih, juga menjadi buruk bagi reputasi Jokowi.
Hal kedua, bukan tidak mungkin keterpilihan Kaesang menjadi kepala daerah dianggap menjauhkan cita-cita politik dengan kapasitas kepemimpinan memadai.
"Khawatirnya kekuasaan hanya dijadikan aji mumpung, momentum untuk mengundi nasib demi kekayaan semata. Bukan karena orientasi membangun masyarakat, juga negara," tutur Dedi Kurnia Syah.
(redaksi)