"Dua strain Omicron BA.2 yang berbeda bergabung untuk menciptakan ini. Sebenarnya [XBB.1.5] adalah keturunan dari XBB dan XBB.1. Jadi, cucu dari XBB, yang pada dasarnya berasal dari dua versi BA.2," jelasnya seperti dikutip dari Euronews.
Subvarian XBB.1.5 diberi nama Kraken, yaitu dari legenda monster laut raksasa bertentakel yang ditakuti oleh pelaut.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada November-Desember 2022 di New York.
Cruickshank menjelaskan bahwa semua virus bermutasi dengan cepat di dalam tubuh manusia.
"Dengan berjalannya waktu, mutasi yang menguntungkan bagi virus akan menjadi dominan. [Mutasi] yang dimiliki oleh XBB.1.5 atau Kraken ini adalah kemampuan untuk menghindari antibodi."
Kemampuan menghindari antibodi ini membuat kekebalan yang diperoleh dari vaksin atau dari infeksi sebelumnya tidak efektif membendung penularan.
Satu hal yang berbahaya dari Kraken adalah kemampuannya menghindari antibodi disertai dengan kemampuan lebih baik untuk menempel ke sel manusia.
"Biasanya padahal upaya menghindari antibodi membuat virus lebih sulit menembus sel."
Kombinasi dari kemampuan menghindari imun dan menempel ke sel manusia, jelas Cruickshank, yang membuat Kraken begitu cepat menyebar.
Sementara itu, virus yang menyebar di China, BF.7, juga disebut mampu menghindari antibodi, baik yang berasal dari vaksin maupun yang lahir alami pada pasien Covid yang sudah sembuh.
Dosen Senior Mikrobiologi Medis Universitas Westminster Manal Mohhamed, menjelaskan BF.7 memiliki R0 dari 10 hingga 18,6. R0 sendiri merupakan bilangan reproduksi dasar.
Dengan informasi itu, artinya satu orang yang positif Covid-19 dapat menularkan virus kepada 10 hingga 18,6 orang lainnya.