"Kemarin menurut saya juga ndak serang personal. Yang Pak anu toh? Pak Ganjar? Ndak personal dan ndak ada rahasia negara yang diminta dibocorkan," imbuh Mahfud MD.
Mahfud menilai bahwa Ganjar tidak pula meminta capres nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuka data rahasia pertahanan.
Sebaliknya, menurut Mahfud, Ganjar meminta keterbukaan anggaran pertahanan karena adanya dugaan pembelian alutsista bekas.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan ini kemudian mengajak publik yang menonton debat capres Minggu lalu menilai apakah ada rahasia negara yang diminta dibocorkan pada debat capres kedua.
Atas dasar itu, Mahfud juga menegaskan tidak akan menyerang personal cawapres lain saat debat selanjutnya.
Sementara itu, Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku heran dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut debat ketiga pilpres tidak edukatif.
Menurut Ganjar, ia mencecar calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk memberi edukasi publik terkait pentingnya peta jalan pertahanan Indonesia.
"Kemarin itu kita ingin membuka, maka kalau ada yang mengatakan tidak mengedukasi, saya heran, ini kami edukasi, eh kita tidak punya buku putih pertahanan loh," ungkap Ganjar Pranowo.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu mengaku menanyakan data pertahanan kepada Prabowo karena ia tidak menemukan peta jalan atau buku putih pertahanan Indonesia.
Oleh karena itu, Ganjar memandang pertanyaan itu merupakan bagian dari edukasi publik terkait kekuatan pertahanan Indonesia.
Politikus PDI-P itu pun mengaku tidak berniat membongkar rahasia negara ketika bertanya soal data pertahanan ke Prabowo.