"Apalagi, kita mau jadi Ibu Kota Negara (IKN). Kita harus menunjukkan identitas kita dengan menjaga kearifan lokal," tuturnya.
Sutadi, Kepala Dispustakar Kota Balikpapan membenarkan sosialisasi ini merupakan kali pertama yang dilakukan di Kota Minyak walaupun telah disahkan sejak 2018 silam.
"Sosialisasi ini memang cukup penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terhadap upaya mengamankan dan menyimpan dokumen-dokumen sebagai warisan pengetahuan bagi anak cucu di masa depan, berkaitan dengan sejarah-sejarah lokal yang cukup vital," ungkap Sutadi.
Pihak Dispustakar Balikpapan juga kedepannya akan melakukan sosialisasi lanjutan, berkolaborasi dengan komunitas dan juga media.
"Karya-karya yang masuk juga akan kami seleksi. Petugas dari dinas kami juga diharapkan bisa memberikan sosialisasi pada masyarakat," tukasnya.
"Sehingga, dokumen-dokumen yang sudah diarsipkan itu bisa dimanfaatkan menjadi informasi penting bagi masyarakat," tutupnya. (Adv)