Ida memandang urgensi lain dari Perpusnas Press adalah menjadi jembatan bagi penulis dalam menerbitkan dan menyebarluaskan karya.
Senada dengan Ida, beberapa pegiat literasi dari Komunitas Gerakan Balikpapan Menulis dan Taman Bacaan Masyarakat mengharapkan agar Perpusnas Press dapat memfasilitasi penerbitan buku.
Kendala yang mereka hadapi selama ini adalah terkait biaya untuk penerbitan yang masih cukup tinggi untuk penulis di daerah.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Balikpapan, Sutadi yang juga bertindak sebagai narasumber menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarstakeholder.
Dinas Perpustakaan akan terus menggelorakan semangat menulis di Balikpapan, dan memfasilitasi kegiatan inkubator kepenulisan.
“Dinas akan mendorong dengan beberapa kegiatan yang dapat memotivasi masyarakat untuk menulis,” ujarnya. (Advertorial)