Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan kepada Business Insider bahwa pihaknya meyakini penyelidikan anti-subsidinya sudah mematuhi aturan WTO.
"Kami sangat yakin dengan kompatibilitas WTO dari penyelidikan kami dan langkah-langkah definitif. Dengan mengingat hal ini, Komisi mencatat permintaan konsultasi WTO yang diajukan oleh Tiongkok. Kami akan mempelajari semua detailnya dan bereaksi terhadap otoritas Tiongkok pada waktunya," kata juru bicara tersebut.
Tarif Uni Eropa telah memicu kekhawatiran bahwa Tiongkok, yang telah membuka penyelidikan terhadap brendi dan keju Eropa, mungkin akan membalas dengan memberlakukan hambatan perdagangannya sendiri terhadap produsen mobil Eropa yang beroperasi di negara tersebut.
Tiongkok merupakan pasar yang besar bagi produsen mobil Jerman seperti Volkswagen, BMW, dan Mercedes. Akan tetapi, mereka semakin kesulitan di negara tersebut di tengah gempuran dari para pesaing lokal, yang telah mengambil pangsa pasar dari produsen mobil Eropa berkat jajaran kendaraan listrik murah dan berteknologi tinggi mereka.
Beberapa pemain Tiongkok kini berekspansi ke Eropa meskipun ada tarif Uni Eropa.
BYD berencana membangun pabrik di Hongaria dan Turki. Sementara pesaing Tesla, Xpeng dan Leapmotor, juga telah berekspansi ke pasar Eropa baru dalam beberapa bulan terakhir.
(*)