POJOKNEGERI.COM - Produsen mobil China sangat disarankan tidak berinvetasi di industri otomotif di India, Rusia dan Turki serta Thailand dan Eropa karena mempertimbangkan risiko geopolitik.
Hubungan antara Tiongkok dan India telah tegang sejak militer kedua negara bentrok di perbatasan Himalaya yang disengketakan pada tahun 2020.
Hal itu mendorong New Delhi memperketat pengawasan terhadap investasi Tiongkok dan menghentikan proyek-proyek besar.
Kementerian Perdagangan China telah memperingatkan para produsen mobil di negaranya mengenai risiko melakukan investasi otomotif di luar negeri.
Peringatan ini disampaikan seiring dengan makin agresifnya banyak perusahaan otomotif China melakukan ekspansi ke pasar global untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan permintaan mobil baru di pasar dalam negeri.
Pada pertemuan yang diadakan awal Juli 2024 lalu, kementerian mengatakan kepada produsen mobil lokal untuk tidak berinvestasi di India, mengutip arahan dari pemerintah pusat.
Mereka juga “sangat disarankan” untuk tidak berinvestasi di Rusia dan Turki untuk mengatisipasi risiko dalam membangun pabrik.